7 Bulanan Adat Batak - PASAHAT ULOS MULA GABE
5:08 PM
My 30 weeks pregnancy |
3 tahun menunggu masa kehamilan membuat saya sangat antusias untuk menjalani masa kehamilan ini. Setelah Mon yang sangat perhatian dan cenderung sangat protektif selama hamil, orangtua saya dan mertua pun ikut memberi perhatian lebih. Termasuk perhatian mereka untuk mengadakan acara 7 bulanan secara adat untuk kami berdua.
Saya dan suami berasal dari suku
Batak. Walaupun kami berdua sejak kecil sudah merantau keluar dari pulau
Sumatera, tetapi orang tua kami selalu memasukkan unsur budaya batak dalam
pergaulan sehari-hari dan tidak lupa mengajarkan adat batak kepada kami berdua.
Meskipun kami belum begitu mahir tentang adat batak, tetapi saya dan Mon sepakat
untuk melaksanakan acara 7 bulanan secara adat batak.
Selama mempersiapkan acara
tersebut, kami berdua pun sibuk untuk mengenal lebih jauh mengenai syukuran 7
bulanan dengan adat batak atau dikenal dengan istilah “manaruho aek ni utte / mangalehon ulos mula gabe” dimana pihak orang
tua perempuan datang untuk membawakan makanan dan memberikan Mula Gabe agar
nantinya proses kelahiran dapat berjalan lancar. Disebut istilah ulos mula gabe
karena keluarga sedang menantikan hagabeon
yang artinya kelahiran anak pertama. Jadi seorang ibu menerima ulos Mula Gabe
ini hanya satu kali dalam hidupnya.
Beberapa persiapan yang kami
lakukan:
1. Call orang tua kami berdua, set schedule untuk datang dari Jakarta (orangtua saya) dan dari Bandung (orangtua Mon) ke rumah kami di kota Duri.
Finally, dengan kesibukan orangtua masing-masing, akhirnya mereka dapat hadir 3 hari sebelum acara 7 bulanan, dimana usia kandungan saya sudah memasuki minggu ke-30 (almost 8 months pregnancy)
2. Prepare Undangan
Persiapan dimulai dengan membuat undangan kepada keluarga pihak perempuan dan pihak laki-laki. Saya dan Mon ikut sibuk untuk mengundang kerabat dari keluarga kami masing-masing dan juga beberapa teman persekutuan di lingkungan Duri. Kami juga mengundang pihak gereja untuk mempersiapkan acara kebaktian pengucapan syukur di acara tersebut. Total 50 undangan yang kami buat untuk acara ini.
3. Mempersiapkan konsumsi
Dengan bantuan informasi dari salah seorang teman saya, akhirnya saya berhasil untuk memesan makanan di salah satu catering batak di daerah tempat kami tinggal.
4. Mempersiapkan kostum yang appropriate, serta make up dan hair-do
Sebulan sebelum acara, saya menjahitkan baju kebaya dengan penjahit baju langganan saya. Kebetulan saya pernah membelikan seragam yang serupa untuk saya, mama saya dan ibu mertua saya. Dan kami memakai seragam bernuansa biru untuk acara syukuran ini. Untuk hair do saya memesan salon yang biasa dipakai oleh ibu-ibu batak ketika menghadiri pesta adat. Sedangkan tampilan di hari H saya memilih untuk melakukan make up sendiri karena tidak butuh make up yang berat supaya tampil fresh di acara tersebut.
1. Call orang tua kami berdua, set schedule untuk datang dari Jakarta (orangtua saya) dan dari Bandung (orangtua Mon) ke rumah kami di kota Duri.
Finally, dengan kesibukan orangtua masing-masing, akhirnya mereka dapat hadir 3 hari sebelum acara 7 bulanan, dimana usia kandungan saya sudah memasuki minggu ke-30 (almost 8 months pregnancy)
2. Prepare Undangan
Persiapan dimulai dengan membuat undangan kepada keluarga pihak perempuan dan pihak laki-laki. Saya dan Mon ikut sibuk untuk mengundang kerabat dari keluarga kami masing-masing dan juga beberapa teman persekutuan di lingkungan Duri. Kami juga mengundang pihak gereja untuk mempersiapkan acara kebaktian pengucapan syukur di acara tersebut. Total 50 undangan yang kami buat untuk acara ini.
3. Mempersiapkan konsumsi
Dengan bantuan informasi dari salah seorang teman saya, akhirnya saya berhasil untuk memesan makanan di salah satu catering batak di daerah tempat kami tinggal.
4. Mempersiapkan kostum yang appropriate, serta make up dan hair-do
Sebulan sebelum acara, saya menjahitkan baju kebaya dengan penjahit baju langganan saya. Kebetulan saya pernah membelikan seragam yang serupa untuk saya, mama saya dan ibu mertua saya. Dan kami memakai seragam bernuansa biru untuk acara syukuran ini. Untuk hair do saya memesan salon yang biasa dipakai oleh ibu-ibu batak ketika menghadiri pesta adat. Sedangkan tampilan di hari H saya memilih untuk melakukan make up sendiri karena tidak butuh make up yang berat supaya tampil fresh di acara tersebut.
Tibalah saat yang dinantikan…
Keluarga besar pihak perempuan (hula-hula)
datang untuk menjenguk saya (anak perempuannya) dan suami saya (menantu). Pihak
parhata (pembicara) dari masing-masing marga (Nainggolan – saya dan Simanjuntak
– suami) yang memimpin prosesi adat yang berlangsung.
Acara dimulai dengan ibadah / kebaktian pengucapan syukur singkat yang dipimpin oleh penatua Gereja, dimana semua yang hadir datang untuk bernyanyi dan mendengarkan Firman Tuhan serta mendokan agar Tuhan memberkati kandungan saya dan menyertai proses kelahiran kelak.
Acara dimulai dengan ibadah / kebaktian pengucapan syukur singkat yang dipimpin oleh penatua Gereja, dimana semua yang hadir datang untuk bernyanyi dan mendengarkan Firman Tuhan serta mendokan agar Tuhan memberkati kandungan saya dan menyertai proses kelahiran kelak.
Setelah acara ibadah selesai,
tibalah saatnya orang tua saya menyampaikan Ulos Mula Gabe ke bahu boru (saya)
dan hela (suami saya), dan juga meletakkan beras
sipir ni tondi ke atas kepala boru dan helanya tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan beberapa pihak keluarga perempuan yang juga menyampaikan
ulos untuk kami berdua.
Lalu disusul dengan acara makan
bersama, dimana sebelumnya hulahula(orangtua saya) memberikan boru dan helanya
makanan khusus yang berupa ikan mas, disebut dengan dengke sitiotio, dengke simudurmudur dengan harapan dari orang
tuanya kiranya Tuhan berkenan memberkati Boru dan Helanya, agar tiotio haroan (persalinan) yang akan
datang dan agar mereka berdua seia sekata dalam perjalanan hidup mereka (mudurudur). Selanjutnya, acara makan
bersama dimulai dengan didahului oleh doa.
Setelah acara makan selesai, kemudian tibalah saatnya untuk mengucapkan kata-kata nasehat (mandok hatta) dari para tamu yang hadir. Ucapan selamat dan nasehat pertama kali diucapkan oleh perwakilan pihak keluarga perempuan (Nainggolan) dan disusul mandok hatta dari kedua orangtua saya.
Moment haru pun terjadi saat mama saya menyampaikan uneg2 nya dan perasaan bahagianya atas kehamilan saya ini. Saya pun ikut larut dalam moment haru ini sampai meneteskan air mata.
moment ketika orangtua saya menyampaikan ulos mula gabe |
orangtua meletakkan beras sipir ni tondi ke atas kepala saya dan Mon |
dengke sitiotio diberikan mama dan papa saya kepada saya dan Mon |
Setelah acara makan selesai, kemudian tibalah saatnya untuk mengucapkan kata-kata nasehat (mandok hatta) dari para tamu yang hadir. Ucapan selamat dan nasehat pertama kali diucapkan oleh perwakilan pihak keluarga perempuan (Nainggolan) dan disusul mandok hatta dari kedua orangtua saya.
Moment haru pun terjadi saat mama saya menyampaikan uneg2 nya dan perasaan bahagianya atas kehamilan saya ini. Saya pun ikut larut dalam moment haru ini sampai meneteskan air mata.
Lalu dilanjutkan dengan acara mandok
hatta dari pihak keluarga laki-laki (Simanjuntak) dan sebagai penutup, saya dan
suami serta mertua perempuan dan laki-laki ikut menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua keluarga, khususnya orang tua yang begitu luar biasanya mendukung
dan mendoakan kami berdua selama ini, serta meminta support doa agar proses
kelahiran baby JJ kelak berjalan dengan lancar.
Acara dimulai pada pukul 11.00
pagi (dalam Bahasa batak dikenal dengan istilah parnangkok ni mata ni ari) yang artinya pada waktu matahari sedang
naik atau sebelum jam 12 siang agar keadaan anak yang akan lahir nanti
mempunyai nasib yang baik/semakin naik seperti matahari. Dan acara selesai
dilaksanakan hingga pukul 15:00 (jam 3 sore).
Ucapan Selamat dan Doa dari teman-teman persekutuan |
Acara Mandok Hatta dari saya, Mon dan kedua orangtua kami
|
Puji Tuhan acara berjalan dengan
lancar. Saya dan Mon merasa bahagia karena prosesi dapat dilakukan tanpa ada
halangan yang berarti dan terlebih lagi kami bersyukur banyak keluarga yang
hadir untuk mendoakan kehamilan dan proses kelahiran kelak.
Rasanya tambahan semangat menjelang kelahiran saya rakan, terlebih rasa kangen untuk melihat baby JJ semakin tidak terbendung.. I still need to wait 2 more months to see my miracle one :)
Foto bersama orangtua kami |
Supporter setia saya, Mami dan Inang
|
Saya dan Mon memilih nuansa biru di acara syukuran 7 bulanan. Betapa kami sangat bersukacita |
Rasanya tambahan semangat menjelang kelahiran saya rakan, terlebih rasa kangen untuk melihat baby JJ semakin tidak terbendung.. I still need to wait 2 more months to see my miracle one :)
0 comments