Belum sampai pertengahan tahun 2020, tetapi banyak sekali peristiwa yang telah terjadi di tahun ini. Hal yang tidak pernah dibayangkan
semua orang dimana pandemi Virus Corona menyebar secara cepat dan sangat mematikan. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan
untuk melakukan aktivitas dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Setiap keluarga pasti mengalami
perubahan besar dengan wabah virus ini. Yang biasanya bisa berkegiatan normal
di luar rumah, bisa bersosialisi dengan banyak orang dan berkumpul dengan teman
dan keluarga, tetapi sekarang aktivitas tersebut tidak bisa dilakukan untuk
sementara waktu.
Saya mencoba mengambil hikmah
dari peristiwa virus Corona ini sebagai moment untuk lebih focus kepada
keluarga , karena pada akhirnya semua akan dimulai dari keluarga.
Sejak minggu ke-4 bulan Maret, perusahan tempat saya bekerja mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah (Working From Home). Saya dituntut menjadi ibu multi tasking yang tetap harus menyelesaikan pekerjaan kantor dan juga melaksanakan aktivitas ibu rumah tangga dan mengurus anak secara bersamaan. Awalnya terasa berat, tetapi makin lama saya semakin menikmati dan mensyukurinya sebagai sesuatu hal yang positif.
Semakin lama saya berdiam di rumah, semakin banyak hal baru yang saya pelajari dan bisa dilakukan bersama keluarga di rumah. Di antaranya :
1. Punya waktu lebih banyak
untuk mencoba berbagai macam resep masakan.
Sejak di rumah saja, saya punya
banyak waktu untuk memasak dan membuat kue sambil mencoba resep-resep baru. Untungnya
Shalom sangat gemar memasak dan membuat kue, sehingga saya bisa mengajaknya
untuk memasak bersama. Shalom cukup kooperatif dan membantu saya banyak hal
dalam proses masak-memasak. Apalagi sejak di rumah saja, bawaannya jadi lapar
terus sehingga aktivitas memasak di dapur semakin intensif saya kerjakan.
2. Melakukan DIY (Do It
Yourself) project dan aktivitas kreatif bersama anak
Saya menggunakan waktu di rumah
aja untuk mengajak Shalom membuat project DIY dan kegiatan kreatif bersama
Shalom. Bagi yang mengikuti aktivitas Shalom di Instagram, sejak kecil dia
mempunyai kecintaan untuk bereksperimen dan melakukan kegiatan art
dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Setiap hari, ada saja hal baru
yang kami kerjakan berdua untuk mengisi waktu dan meningkatkan kualitas
hubungan ibu dan anak. Rasanya senang sekali bisa beraktivitas bersama.
3. Meluangkan waktu untuk belajar dari rumah, mengajarkan anak kegiatan membaca, menulis, menggambar dan mewarnai.
Sejak kegiatan sekolah juga difokuskan
di rumah, maka saya juga meluangkan waktu untuk menemani Shalom belajar secara
online dengan guru dan teman-teman kelasnya.
Selain itu, ada beberapa tugas
yang diberikan pihak sekolah untuk mengisi waktu luang anak sambil memastikan
progress akademis anak-anak tetap terpantau. Selama di rumah saja, Shalom
cukup aktif untuk belajar membaca, menulis dan kegiatan menggambar dan mewarnai
tanpa ada paksaan dari saya.
Akhir-akhir ini, buku little people big dreams
menjadi favoritnya. Terselip doa mama dan papa agar Shalom bisa menjadi orang
sukses suatu saat nanti seperti tokoh-tokoh hebat yang dibacanya.
4. Decluttering barang-barang yang ada di rumah
Aktivitas decluttering (merapikan
barang, membuang yang tidak perlu, re-organize barang-barang) merupakan
pemandangan yang sering terjadi di keluarga kecil saya. Saya memakai kesempatan
ini untuk berbagi barang dan baju yang layak pakai kepada pekerja-pekerja yang
ada di rumah saya, donasi untuk anak panti asuhan dan juga menjual
barang-barang yang pernah saya beli dengan harga miring. Senang sekali bisa
berbagi hal baik kepada orang lain
5. Make time for yourself
Walau di rumah saja, sebagai ibu terkadang saya juga ingin punya waktu untuk diri sendiri. Cara yang saya lakukan adalah dengan menyediakan waktu
untuk berolah raga ringan di luar rumah. Di masa pandemi ini, biasanya saya memilih untuk berlari di jam
yang sepi dan kemungkinan interaksi dengan orang lain sangat minim. Setelah
berlari, akan ada tambahan energi baru untuk menjalani hari.
Selain itu, saya juga mengambil
waktu untuk merawat wajah dengan mencoba berbagai macam masker sebagai terapi baik untuk tidak melupakan diri sendiri. Kalau penasaran
dengan masker apa saja yang dicoba, saya akan bahas di blog berikutnya.
6. Membangun mezbah keluarga
Saya percaya bahwa kejadian Virus
Corona diizinkan terjadi agar manusia bisa ingat kepada Sang Pencipta. Banyak hal yang berubah dalam rutinitas keagamaan
dan yang paling significant bagi saya pribadi adalah pemberhentian sementara untuk beribadah di gedung ibadah.
Apakah sebagai
manusia kita akan menjauh dari Tuhan? Saya menggambil sikap untuk semakin fokus
pada Tuhan dengan membangun mezbah keluarga, yaitu membangun kehidupan doa yang
lebih intensif, mempunyai waktu lebih banyak untuk belajar lagi tentang
kebenaran Firman Tuhan. Saya merasakan ketenangan dalam hati dan jiwa, semakin menyadari kelemahan saya sebagai manusia dan betapa saya membutuhkan
Tuhan untuk memberikan kekuatan.
Mari kita terus memanjatkan doa tak
putus-putusnya kepada Tuhan agar virus Corona ini segera hilang dan kita
kembali kepada rutinitas normal. Dan bila semuanya sudah kembali seperti sedia kala,
saya akan tetap melaksanakan 6 aktivitas positif yang saya bahas di blog ini. Semoga
bisa menjadi referensi bagi teman-teman sekalian.
Terimakasih sudah mampir di blog saya.