DIARY PAGES#27 : Aktivitas #dirumahaja Saat Pandemi Virus Corona

3:07 PM



Belum sampai pertengahan tahun 2020, tetapi banyak sekali peristiwa yang telah terjadi di tahun ini. Hal yang tidak pernah dibayangkan semua orang dimana pandemi Virus Corona menyebar secara cepat dan sangat mematikan. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan untuk melakukan aktivitas dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Setiap keluarga pasti mengalami perubahan besar dengan wabah virus ini. Yang biasanya bisa berkegiatan normal di luar rumah, bisa bersosialisi dengan banyak orang dan berkumpul dengan teman dan keluarga, tetapi sekarang aktivitas tersebut tidak bisa dilakukan untuk sementara waktu.


Saya mencoba mengambil hikmah dari peristiwa virus Corona ini sebagai moment untuk lebih focus kepada keluarga , karena pada akhirnya semua akan dimulai dari keluarga. 

Sejak minggu ke-4 bulan Maret, perusahan tempat saya bekerja mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah (Working From Home). Saya dituntut menjadi ibu multi tasking yang tetap harus menyelesaikan pekerjaan kantor dan juga melaksanakan aktivitas ibu rumah tangga dan mengurus anak secara bersamaan. Awalnya terasa berat, tetapi makin lama saya semakin menikmati dan mensyukurinya sebagai sesuatu hal yang positif.


Semakin lama saya berdiam di rumah, semakin banyak hal baru yang saya pelajari dan bisa dilakukan bersama keluarga di rumah. Di antaranya :

1. Punya waktu lebih banyak untuk mencoba berbagai macam resep masakan.
Sejak di rumah saja, saya punya banyak waktu untuk memasak dan membuat kue sambil mencoba resep-resep baru. Untungnya Shalom sangat gemar memasak dan membuat kue, sehingga saya bisa mengajaknya untuk memasak bersama. Shalom cukup kooperatif dan membantu saya banyak hal dalam proses masak-memasak. Apalagi sejak di rumah saja, bawaannya jadi lapar terus sehingga aktivitas memasak di dapur semakin intensif saya kerjakan.








2. Melakukan DIY (Do It Yourself) project dan aktivitas kreatif bersama anak
Saya menggunakan waktu di rumah aja untuk mengajak Shalom membuat project DIY dan kegiatan kreatif bersama Shalom. Bagi yang mengikuti aktivitas Shalom di Instagram, sejak kecil dia mempunyai kecintaan untuk bereksperimen dan melakukan kegiatan art dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Setiap hari, ada saja hal baru yang kami kerjakan berdua untuk mengisi waktu dan meningkatkan kualitas hubungan ibu dan anak. Rasanya senang sekali bisa beraktivitas bersama.





3. Meluangkan waktu untuk belajar dari rumah, mengajarkan anak kegiatan membaca, menulis, menggambar dan mewarnai.

Sejak kegiatan sekolah juga difokuskan di rumah, maka saya juga meluangkan waktu untuk menemani Shalom belajar secara online dengan guru dan teman-teman kelasnya. 


Selain itu, ada beberapa tugas yang diberikan pihak sekolah untuk mengisi waktu luang anak sambil memastikan progress akademis anak-anak tetap terpantau. Selama di rumah saja, Shalom cukup aktif untuk belajar membaca, menulis dan kegiatan menggambar dan mewarnai tanpa ada paksaan dari saya. 





Akhir-akhir ini, buku little people big dreams menjadi favoritnya. Terselip doa mama dan papa agar Shalom bisa menjadi orang sukses suatu saat nanti seperti tokoh-tokoh hebat yang dibacanya.


4. Decluttering barang-barang yang ada di rumah
Aktivitas decluttering (merapikan barang, membuang yang tidak perlu, re-organize barang-barang) merupakan pemandangan yang sering terjadi di keluarga kecil saya. Saya memakai kesempatan ini untuk berbagi barang dan baju yang layak pakai kepada pekerja-pekerja yang ada di rumah saya, donasi untuk anak panti asuhan dan juga menjual barang-barang yang pernah saya beli dengan harga miring. Senang sekali bisa berbagi hal baik kepada orang lain


5. Make time for yourself
Walau di rumah saja, sebagai ibu terkadang saya juga ingin punya waktu untuk diri sendiri. Cara yang saya lakukan adalah dengan menyediakan waktu untuk berolah raga ringan di luar rumah. Di masa pandemi ini, biasanya saya memilih untuk berlari di jam yang sepi dan kemungkinan interaksi dengan orang lain sangat minim. Setelah berlari, akan ada tambahan energi baru untuk menjalani hari.


Selain itu, saya juga mengambil waktu untuk merawat wajah dengan mencoba berbagai macam masker sebagai terapi baik untuk tidak melupakan diri sendiri. Kalau penasaran dengan masker apa saja yang dicoba, saya akan bahas di blog berikutnya.


6. Membangun mezbah keluarga
Saya percaya bahwa kejadian Virus Corona diizinkan terjadi agar manusia bisa ingat kepada Sang Pencipta. Banyak hal yang berubah dalam rutinitas keagamaan dan yang paling significant bagi saya pribadi adalah pemberhentian sementara untuk beribadah di gedung ibadah. 

Apakah sebagai manusia kita akan menjauh dari Tuhan? Saya menggambil sikap untuk semakin fokus pada Tuhan dengan membangun mezbah keluarga, yaitu membangun kehidupan doa yang lebih intensif, mempunyai waktu lebih banyak untuk belajar lagi tentang kebenaran Firman Tuhan. Saya merasakan ketenangan dalam hati dan jiwa, semakin menyadari kelemahan saya sebagai manusia dan betapa saya membutuhkan Tuhan untuk memberikan kekuatan.



Mari kita terus memanjatkan doa tak putus-putusnya kepada Tuhan agar virus Corona ini segera hilang dan kita kembali kepada rutinitas normal. Dan bila semuanya sudah kembali seperti sedia kala, saya akan tetap melaksanakan 6 aktivitas positif yang saya bahas di blog ini. Semoga bisa menjadi referensi bagi teman-teman sekalian.

Terimakasih sudah mampir di blog saya.


You Might Also Like

0 comments