Pages

  • Home
  • Diary Pages
  • Pregnancy Journey
  • Motherhood
  • Beauty
  • Travel
linkedin twitter instagram
Diary of Shalom Audrey
    • Diary Pages
    • Pregnancy Journey
    • Motherhood
    • Beauty
    • Travel

    For most of us waiting is not easy, often a bore... We want the waiting to be over soonest..
    In my case, I feel like I’m waiting for something that isn’t going to happen..3 tahun bukan hal yang singkat untuk menunggu.  Instead of waiting for something, I learn to simply wait with no expectations. Simply stopping, and waiting, with an open mind. Tampaknya mudah untuk ditulis di atas kertas, tetapi pada kenyataannya tidak mudah ketika dijalani. Detail story bisa dilihat di tulisan saya ini (When God Makes You Wait).


    Salah satu hal yang saya syukuri adalah sosok suami yang begitu mencintai saya. Namanya Marthin, tetapi saya lebih suka untuk memanggilnya “MON” (panggilan sayang saya). I have to say that I’m so lucky to be in love with him and I’m a proud wife of wonderful husband. Sedikit pun kami tidak pernah bertengkar karena urusan belum mempunyai keturunan. Bahkan Mon selalu menguatkan saya ketika saya down karena cibiran beberapa teman yang terus menerus menanyakan apakah saya sudah hamil atau belum.


    Terlebih, ketika usaha kami dari satu dokter ke dokter lain juga belum berhasil, Mon selalu bilang…”sabar ya sayang, kamu ga perlu khawatir. Tuhan sedang menguji iman kesabaran kita”. Tetap yakin dan percaya bahwa Tuhan akan jawab penantian kita. Tetap berdoa dan percaya.


    Akhirnya....
    Setelah bertahun-tahun merasa kecewa dengan hasil tespack yang selalu negatif....Untuk pertama kalinya di bulan January 2015 akhirnya 2 garis terlihat di testpack yang saya gunakan. 
    two lines mean positive then YES your pregnant !

    Ya.... tepat di hari ulang tahun saya yang ke 29 dan anniversary pernikahan kami yang ketiga, berita sukacita ini kami terima..



    Penantian panjang itu berakhir indah..SAYA HAMIL J

    Continue Reading


    Setiap pasangan pasti mendambakan punya anak ketika mereka sudah berumah tangga..Tapi tidak jarang ada pasangan yang menunda dan bahkan beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak mempunyai anak karena satu dan lain hal..

    Bercerita tentang kerinduan memiliki anak, saya dan suami termasuk pasangan yang  sangat mendambakan kehadiran buah hati sejak pernikahan kami yang dilangsungkan di tahun 2012. Walaupun tidak ada niat untuk menunda punya momongan, tetapi kami berdua sepakat untuk tidak menaruh timeline khusus kapan punya anak.

    Di tahun pertama pernikahan, saya dan suami lebih banyak meluangkan waktu untuk travelling ke beberapa negara, seperti ke Malaysia, Hongkong, Singapura, Jepang, Thailand, dan beberapa tempat lain di kawasan Asia dengan harapan bisa jalan-jalan sambil hanimun..

    Satu tahun menikah, kami berdua belum kunjung dikarunia anak. Saat itu saya masih tetap cuek dan belum melakukan pemeriksaan khusus ke dokter. Karena pada prinsipnya saya dan suami tidak ngoyo untuk mendapatkan anak…Pikiran positif saat itu "ya memang Tuhan belum kasih rejeki anak dan karena saya juga wanita bekerja, jadi wajar kalau tingkat stress juga cukup tinggi karena pekerjaan"

    Hal tersebut juga didukung oleh kondisi beberapa ladies employee satu kantor dengan saya, dimana mereka yang juga belum kunjung dikaruniai anak akibat kondisi fisik yang lelah dan juga stress di pekerjaan. Tapi tidak jarang ada saja yang mencibir dan iseng bertanya "Selvyn, kok kamu belum hamil juga?" Karena umumnya pasangan yang sudah menikah langsung punya anak..Tanpa disadari, standard tersebut  tertanam di pikiran saya, sehingga saya pun mulai galau dan bertanya dalam hati : "Tuhan, kenapa saya belum hamil? Apakah ada yang salah dengan hidup saya? Apakah saya bisa punya anak?"


    Cerita berlanjut......




    Di tahun kedua pernikahan kami, barulah saya memutuskan untuk mulai melakukan pengecekan ke dokter kandungan. Pada awalnya saya merasa takut dan belum siap mental jika ternyata saya mengidap penyakit serius.

    Tetapi, akhirnya saya memantapkan hati untuk memeriksa ke beberapa dokter (di Duri- tempat saya dan suami bekerja) dengan melakukan pengecekan lewat sample urine, darah dan  juga test Torch untuk persiapan mau hamil. Di pengecekan awal ini, dokter tidak menemukan sesuatu yang aneh di organ reproduksi saya. Hal yang sama juga dilakukan pada suami saya, dan kami berdua dinyatakan sehat.

    Karena belum puas dengan hasil yang kami terima, akhirnya saya dan suami memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di Jakarta dengan dr.Budi Wiweko, Spog. Di situ saya dinyatakan menderita PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang.

    Saya sempat merasa down ketika dokter menjelaskan diagnosa tersebut, tetapi dr. Budi meyakinkan bahwa ini bukan penyakit parah yang menyebabkan saya tidak bisa hamil. Hal ini bisa disembuhkan dengan terapi obat dan melakukan perubahan gaya hidup. Resep dokter dan semua saran dokter saya coba laksanakan, saya pun melakukan diet (walaupun saya tidak gemuk secara fisik) tetapi dokter menyarankan untuk tidak memakan daging2an dan mengurangi konsumsi makanan manis.

    Dengan penuh semangat saya mencoba melaksanakan saran dari dokter, tetapi pada akhirnya di setiap awal bulan saya hanya bisa kecewa melihat testpack yang selalu menunjukkan satu garis yang berarti saya belum hamil… Terapi terus dilakukan dan setiap bulan saya konsultasi ke dokter untuk melihat perkembangan sel telur saya dan mengatur schedule berhubungan dengan suami, sampai akhirnya saya merasa lelah dan stress. Usaha yang kami berdua lakukan lagi2 belum membuahkan hasil karena di anniversary pernikahan kami yang kedua, belum ada suara tangisan bayi di keluarga kecil kami..

    Lagi, saya merasa kecewa…

    Saat itu, saya merasa ada di titik lemah terendah saya karena penantian saya belum membuahkan hasil. Disitu saya datang berdoa kepada Tuhan untuk berserah dan akhirnya pasrah.


    Quote dibawah ini mengingatkan saya bahwa menunggu adalah waktu dimana Tuhan sedang bekerja, dan saya yakin Tuhan akan jawab semua doa dan kerinduan saya..



    Kesedihan tersebut tidak berlangsung lama, karena tiba2 kami dikejutkan dengan berita bahagia.. Ya, suami saya diberi kesempatan ntuk mengikuti program Career Development Assignment (CDA) dari tempat kami bekerja, yaitu berupa job training selama 9 bulan di Houston, USA. Berita baik ini saya gunakan sebagai waktu yang tepat untuk liburan dan meredam semua kesedihan dan kekecewaan saya. Dan saya pun memutuskan untuk mengambil cuti panjang (rehat) dari dunia pekerjaan.


    Satu hal yang kami syukuri adalah  kami bisa punya kesempatan untuk berkunjung di beberapa negara bagian di Amerika "berdua", dimana tidak semua orang bisa memiliki kesempatan seberuntung kami.

    Again, kami pakai waktu ini untuk honeymoon (dan entah hanimun ke berapa ini jumlahnya..hehehe)..

    Beberapa kebersamaan indah yang sempat kami abadikan.....
    moment indah di Niagara Falls
    melihat indahnya bunga blue bell yang hanya tumbuh 1 tahun sekali di wilayah Texas
    Golden Gate, San Fransisco
    Amazing View di Grand Canyon, Arizona


    Selama di USA, saya dan suami bersyukur karena dapat melewati moment berdua dengan menjalani banyak kegiatan positif. Hal ini membuat rasa sayang di antara kami berdua semakin bertambah dalam. Disana, kami pun mengenal beberapa keluarga muda yang mempunyai bayi dan anak-anak kecil. 


    Kami gunakan moment ini sebagai bagian pembelajaran dan persiapan menjelang kami punya anak (suatu saat nanti)..Tidak lupa, kami terus memupuk keimanan kami pada Tuhan dan meyakini bahwa saya dan suami akan segera mempunyai anak ketika kami kembali pulang ke Indonesia..


    Dan akhirnya Tuhan jawab penantian kami....Tuhan membuat segalanya indah pada waktunya.. (the story will be continue)


    Continue Reading




    Hello,I'm back..


    Setelah sekian lama off dari dunia menulis, akhirnya saya punya keberanian untuk kembali bercerita lewat blog. Dunia ini tidak asing bagi saya karena sebelumnya di tahun 2008, tepatnya ketika saya pertama kali bekerja dan masih single, saya masih punya cukup banyak waktu untuk bercerita dan membagikan banyak hal dalam pikiran saya...




    Now, my life has changes..sejak menikah di tahun 2012 dan dikarunia seorang putri cantik, saya rindu untuk kembali menulis dan berbagi cerita mengenai hidup saya dan keluarga kecil saya..




    So, welcome to my diary..




    Continue Reading
    Newer
    Stories

    Profile

    Profile

    About me

    Diary Of Shalom Audrey

    working mom who loves her beautiful daughter so much ; romantic wife ; caring and persistence. For sure, she is the happiest mom on earth

    Search This Blog

    Follow Us

    • Twitter
    • Instagram

    recent posts

    Blog Archive

    • ►  2022 (1)
      • ►  February 2022 (1)
    • ►  2020 (4)
      • ►  November 2020 (1)
      • ►  June 2020 (1)
      • ►  May 2020 (1)
      • ►  February 2020 (1)
    • ►  2019 (22)
      • ►  December 2019 (1)
      • ►  November 2019 (2)
      • ►  October 2019 (1)
      • ►  August 2019 (2)
      • ►  July 2019 (2)
      • ►  June 2019 (2)
      • ►  May 2019 (5)
      • ►  April 2019 (3)
      • ►  March 2019 (2)
      • ►  February 2019 (2)
    • ►  2018 (42)
      • ►  December 2018 (2)
      • ►  November 2018 (2)
      • ►  October 2018 (3)
      • ►  September 2018 (1)
      • ►  August 2018 (2)
      • ►  July 2018 (6)
      • ►  June 2018 (7)
      • ►  May 2018 (10)
      • ►  April 2018 (8)
      • ►  March 2018 (1)
    • ►  2017 (4)
      • ►  July 2017 (1)
      • ►  June 2017 (3)
    • ▼  2016 (16)
      • ►  July 2016 (4)
      • ►  May 2016 (3)
      • ►  April 2016 (6)
      • ▼  March 2016 (3)
        • WAITING.. 2 STRIPES..I AM PREGNANT..
        • When God Makes You Wait..
        • Hello, I'm Back..

    Popular Posts

    • 7 Bulanan Adat Batak - PASAHAT ULOS MULA GABE
    • SKINCARE DURING PREGNANCY
    • Beauty Product Review: Laneige Clear C Advanced Effector
    • Trimester 2- Young Living Essential Oils Review

    Visit My Online Shop

    • Houseofcaio

    Total Pageviews

    Member Of :

    Blogger Perempuan
    Twitter Instagram

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top