Travelling with Kids - Story and Tips

4:06 PM



suasana bandara Kuala Namu Medan

Aku dan Marthin punya hobby yang sama, yaitu traveling. Sebelum menikah, kami berdua sering banget bepergian ke beberapa tempat, baik dalam maupun luar negeri. Biasanya setiap ada tanggal merah di kalender, kami langsung buru-buru ambil cuti kerja lalu liburan sebagai bagian dari quality time kami berdua.
Bagaimana kondisi setelah Shalom lahir? Apakah frekuensi traveling kami berkurang? Pada awalnya kami berdua agak khawatir untuk membawa anak untuk bepergian. Tetapi karena kami berdua memang suka jalan-jalan, jadi akhirnya kami membiasakan untuk membawa Shalom traveling juga.
menunggu di lounge bandara sambil makan cemilan biskuit kesukaan

Aku masih ingat, pengalaman jalan-jalan Shalom pertama kali adalah pada saat usianya belum sampai 3 bulan. Kami mengajaknya liburan ke Bandung dan Jakarta sekaligus merayakan Natal dan Tahun Baru dengan keluarga besar kami disana. Saat itu Shalom cukup rewel di pesawat, mungkin karena usianya masih sangat kecil dan perbedaan tekanan udara di dalam pesawat cukup membuat kami kewalahan saat itu. Tetapi hal itu tidak menjadikan kami kapok, tetapi kami mencoba belajar dari pengalaman setiap kali travelling.
Sejauh ini, kami sudah sering membawa bepergian ke kota Jakarta, Bandung dan Medan. Bahkan di saat umurnya belum 1 tahun, kami sudah berani membawa dia jalan-jalan ke negara tetangga, yaitu Malaysia. Selain itu di saat usianya menginjak 1,5 tahun kami juga mengajaknya jalan-jalan ke Singapore.

Oh ya, berikut ini tips traveling with kids yang dapat aku share kepada kalian semua :
1. Pilih jadwal penerbangan yang tidak terlalu pagi.

Pertimbangan jadwal penerbangan ini sangat penting untuk diperhatikan oleh orang tua. Kalau penerbangan terlalu pagi, biasanya anak akan dipaksa untuk bangun lebih awal. Hal ini akan  menjadikan anak lebih cepat rewel saat bepergian. Biasanya aku akan pilih jadwal keberangkatan yang sesuai dengan jadwal tidur anak, sehingga dia akan nyaman tidur selama penerbangan.

2. Datang lebih awal untuk proses check in di bandara.
Karena pergi dengan anak bayi, pastikan check in di counter maskapai penerbangan bisa dilakukan lebih awal supaya mendapat kesempatan untuk memilih tempat duduk yang tersedia. Biasanya kami minta bantuan petugas check in untuk memberikan kami kesempatan untuk duduk di tempat yang lokasi nya berada di bagian depan. Dari pengalaman yang sudah ada sebelumnya, Shalom terlihat lebih nyaman duduk di depan daripada di bagian belakang. Setelah kami perhatikan, hal ini dikarenakan goncangan di bagian belakang lebih terasa dan juga banyak aktivitas lalu lalang dari penumpang yang akan menuju toilet pesawat. Hal ini membuat Shalom kurang nyaman selama penerbangan.
Bila proses check in dilakukan lebih awal, kita masih punya banyak waktu untuk menunggu di tempat keberangkatan atau bisa window shopping di seputaran area keberangkatan pesawat. Tapi ingat yahh, jangan sampai ketinggalan pesawat karena sibuk cuci mata J

berkeliling bandara Kuala Namu setelah proses check in selesai dilakukan dan menunggu keberangkatan pesawat

3. Pastikan kondisi perut anak dalam keadaan kenyang.
Kenapa hal ini menjadi penting? Karena kita tidak bisa menjamin cuaca selama penerbangan akan bagus. Beberapa kali akan mungkin terjadi turbulent /guncangan akan mungkin terjadi. Bila perut anak kosong, mereka akan merasa tidak nyaman dan akhirnya akan cranky selama dalam perjalanan.

4. Untuk bayi berumur dibawah 2 tahun disarankan agar saat take off dan landing diberikan ASI/Susu Formula. Untuk anak di atas 2 tahun bisa diberikan minuman atau cemilan
Hal ini bisa disesuaikan dengan umur anak masing-masing. Karena Shalom saat ini masih minum ASI, jadi setiap kali pesawat akan take off atau landing aku akan memastikan Shalom menghisap dan menelan ASI. Tujuannya sederhana yaitu untuk membantu mengurangi tekanan telinga perubahan tekanan udara sehingga mencegah telinganya sakit. Bila umur anak sudah relatif cukup besar, orangtua bisa memberikan cemilan.

5. Bawa barang-barang seperlunya di kabin pesawat.
Nah, tips yang satu ini tidak kalah penting bila pergi membawa bayi atau anak kecil. Terkadang orangtua merasa harus membawa semua perlengkapan bayi ke kabin. Akibatnya kadang kita menjadi agak repot dengan barang bawaan saat harus memasuki atau keluar dari pesawat. Dari pengalaman yang ada, semua barang-barang tersebut tidak semuanya akan dibutuhkan selama penerbangan. Buat aku pribadi, barang penting yang perlu dibawa adalah :
- Cover for breastfeeding
Ini membantu banget saat Shalom minta mimik selama di pesawat. Dan juga berfungsi sebagai selimut kalau Shalom mulai kedinginan
- Diapers + Tissue Basah dan Kering + 1 Baju dan Celana Ganti
Ini penting banget dibawa bila sewaktu-waktu anak pup di pesawat, termasuk bila ternyata aku harus mengganti baju Shalom karena ketumpahan sesuatu
- Botol Minuman + Cemilan
Bila sewaktu-waktu anak haus ataupun lapar, jangan lupa untuk mempersiapkan cemilan favorit dan juga air minum
- Minyak telon
Penting banget bila perut anak kembung dan tidak nyaman di pesawat.
- Perlengkapan Mama.
Biasanya aku bawa hp, dompet, bedak & lipstick dan juga kacamata.

6. Have Fun and don't forget to take picture
Ini kunci yang paling penting. Karena kamu pergi dengan bayi/anak kecil, jangan sampai kamu jadi stress karena kerepotan selama perjalanan. Nikmati masa-masa indah bersama si buah hati dan jadikan suami anda partner terbaik selama liburan. Minta bantuan suami kamu untuk gantian menggendong, menggangkat barang atau minta dipijat kalau sedang kecapean..Oh ya, satu lagi..jangan lupa mengabadikan moment seru selama liburan..Someday, you’ll miss those moments.
berfoto setelah sampai di bandara Kuala Namu (pesawat rute Pekanbaru -Medan)

Semoga tips singkat ini bermanfaat bagi semuanya J








You Might Also Like

0 comments