DIARY PAGES#20 : MEMAHAMI ANAK

8:42 AM


Saya cukup surprise karena topik parenting menjadi salah satu topik yang ingin dibahas di artikel diaryofshalomaudreyblogspot berdasarkan question yang saya ajukan di Instagram beberapa waktu lalu. Di tulisan kali ini, saya akan share sedikit mengenai pengalaman saya dalam proses memahami Shalom yang usianya akan menginjak 4 tahun di bulan September nanti.


Setidaknya ada 5 hal yang saya observed pada usia tumbuh kembang Shalom saat ini. Beberapa tips juga ditulis berdasarkan pengalaman yang saya alami selama menjalani peran sebagai orangtua.

1.Sudah semakin mengerti petunjuk dan arahan. Saat yang tepat untuk memberikan aturan/value positif dan mengajarkan kedisplinan pada anak. Hal-hal sederhana yang saya lihat pada Shalom seperti menaruh sepatu / sandal pada tempatnya setelah bepergian dari luar. Sudah mulai disiplin mengembalikan mainan ke tempatnya setelah selesai bermain. Belajar untuk buang air kecil dan air besar di kamar mandi, dan juga belajar menyikat gigi sendiri sebelum tidur.

Walau terkadang, saya masih harus strugle untuk mengarahkannya untuk tidak cepat menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi saat itu juga. Masih belum bisa 100% belajar sharing ketika sedang bermain bersama teman-temannya yang lain. Dan masih banyak lagi arahan positif yang harus terus saya ajarkan pada Shalom. 

"Kuncinya adalah konsistensi dan sebagai orangtua kita harus menjadi role model bagi anak kita"

2. Mulai berpikir kritis dengan bertanya hal-hal baru, misalnya : Ini benda apa mama? Untuk apa? Bolehkah saya melakukan ini? Kenapa boleh? Kenapa tidak boleh? 


"Orangtua dituntut untuk lebih sabar untuk mendengar ketika anak bertanya dan selalu menjawab pertanyaan dengan benar dan bahasa yang lebih mudah dimengerti"

Saya akui, saat sudah mulai merasa lelah, terkadang saya menjadi tidak sabar dan akhirnya timbul rasa emosi. Percayalah, semua ibu-ibu pun pernah merasakan hal ini. Jika hal ini terjadi, saya berusaha untuk menarik napas dalam-dalam, calm down dan akhirnya kembali mencoba untuk berbicara dari hati ke hati dengan lebih sabar. Nobody’s perfect, right? 

3. Karakter / watak semakin terbentuk seiring pertambahan usia. Saya yakin, secara natural seorang anak sudah punya karakter masing-masing yang di anugerahkan oleh Tuhan. 

"Sebagai orang tua, kita diberi mandat untuk membesarkan anak-anak dengan penuh cinta dan kasih"



Kemauan keras Shalom yang saya lihat sejak kecil, semakin terlihat jelas di usianya sekarang. Saya dan Marthin dituntut untuk bisa mengarahkan karakter tersebut tersebut ke hal yang positif. Mengajarkan kesabaran karena tidak semua kemauannya harus terpenuhi saat itu juga dan belajar untuk mengenal yang namanya "proses" dan mengingatkan segala sesuatu tidak didapat dengan cara yang instant.  Walau saya tahu, bahwa ini bukan hal yang mudah. 

4. Pintar bernegosiasi & tawar menawar (bargain) ketika mempunyai sebuah keinginan. Contoh kecilnya adalah ketika pergi ke sebuah toko mainan yang ada di mall. Biasanya anak akan meminta dibelikan mainan, dan mereka akan bertanya “boleh beli ga, mama?” atau “boleh beli yang ini ga, papa?”. Nah, kalau sudah begini sikap apa yang akan dipilih oleh orangtua? Anak akan terus melakukan negosiasi dengan orangtua hingga keinginannya tercapai. 
Atau hal sederhana lain, "mama, bolehkah Shalom tidak makan nasi? tapi makan cookies atau susu saja?", " bolehkah Shalom main handphone, ma?



 "Sebagai orangtua, kita dituntut untuk lebih bijak dan menerapkan value "konsistensi" untuk setiap keputusan yang kita ambil kepada anak"

5. Menunjukkan interest/ bakat yang bisa dikembangkan. Percayalah, setiap orangtua pasti akan memberikan yang terbaik untuk anak mereka masing-masing. Dan saya juga yakin, anak pun terlahir dengan bakat/talent yang diberikan oleh Tuhan.  




"Orangtua harus belajar lebih peka dan mengarahkan bakat dan minat anak untuk dikembangkan menjadi sesuatu hal yang positif di kemudian hari"

Sudah seberapa dalam kita memahami anak? Semoga setiap orang tua diberikan hikmat untuk mendidik anak dan mempersiapkan masa depan yang gemilang sebagai generasi penerus kita kelak.

Terimakasih sudah membaca tulisan ini:)




You Might Also Like

0 comments